KISAH anak yang perilaku makannya aneh, seperti suka makan tanah, rumput, daun-daunan, atau es batu, kadang muncul di pemberitaan media massa. Di balik kisah itu, ada permasalahan kesehatan yang bisa jadi mendasari perilaku aneh tersebut, yakni anemia gizi besi (AGB) alias kekurangan asupan zat besi.
"Anemia pada anak dapat menimbulkan perilaku makan yang tidak biasa yang disebut pica, seperti mengonsumsi bendabenda yang bukan makanan. Kondisi ini biasanya pulih setelah anemia teratasi dan anak tumbuh dewasa," ujar konsultan gizi, Jansen Ongko, di Jakarta, pekan lalu.
Founder Lagizi Health & Nutrition Services itu menjelaskan permasalahan anemia pada anak bukan sebatas perilaku makan yang aneh. Lebih dari itu, anemia membuat daya tahan tubuh menurun sehingga anak mudah sakit, juga menurunkan tingkat kecerdasannya. "Anemia berdampak buruk pada otak karena dapat menyebabkan transfer oksigen terhambat, kecepatan hantar impuls saraf terganggu, serta gangguan konsentrasi sehingga anak akan mengalami penurunan daya konsentrasi, daya ingat rendah, dan tingkat IQ yang rendah.
Prestasi belajar dan kemampuan fisik pun menurun," terang Jansen yang juga penulis buku. Dengan mengingat dampak anemia yang cukup serius itu, diperlukan pendeteksian dini dan penanganan tepat. Kekurangan zat besi merupakan faktor utama AGB sehingga pencegahannya dengan membiasakan anak mengonsumsi makan sehat dan bervariasi.
"Pilih bahan pangan yang tinggi akan zat besi, folat, vitamin B12, dan vitamin C," pesan Jansen. Vitamin B12 bermanfaat untuk melepaskan folat sehingga dapat membantu pembentukan sel darah merah. Makanan sumber vitamin B12 ialah daging, susu, dan hati.
Vitamin C penting dikonsumsi penderita AGB karena dapat membantu penyerapan zat besi. Vitamin C banyak terdapat pada jambu biji, apel, jeruk, dan bayam. Zat besi paling banyak terkandung dalam kelompok laukpauk, seperti hati, daging sapi, telur, dan ikan, sebagai sumber protein hewani yang mudah diserap.
Dari kelompok zat tepung, dapat berupa gandum, jagung, kentang, ubi jalar, talas, beras merah atau putih, dan ketan hitam. "Juga pada kacangkacangan, kismis, tahu, dan kacang mete. Dari kelompok buah, terdapat pada kurma, apel, jambu, pepaya, belimbing, avokad, nangka, salak, dan srikaya.
" Untuk minuman, lanjut Jansen, pilihlah yang memiliki komposisi zat besi dan zink tinggi. Berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG), kebutuhan ideal anak usia sekolah untuk zat besi sebesar 10 mg dan zink 11,2 mg. "Komposisi ini bisa dilihat kolom nutrisi di kemasan minuman." (*/H-3)
Sumber: Media Indonesia
https://goo.gl/awXUi5***
" Untuk minuman, lanjut Jansen, pilihlah yang memiliki komposisi zat besi dan zink tinggi. Berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG), kebutuhan ideal anak usia sekolah untuk zat besi sebesar 10 mg dan zink 11,2 mg. "Komposisi ini bisa dilihat kolom nutrisi di kemasan minuman." (*/H-3)
Sumber: Media Indonesia
https://goo.gl/awXUi5***