CORAT CORET KE INTERNATIONAL


Corat coret anak kecil biasanya tidak pernah diperhatikan serius orang dewasa. Tidak demikian untuk Ira Kurnia Santoso. Ibu Kennard Alvaro Hadinata ini tidak memandang sebelah mata segala hasil corat-coret anaknya.


Ira memperhatikan dan mengumpulkan semua karya putranya sejak usia tiga tahun. “Awalnya itu umur 2,5 tahun. Itu juga hanya coret-coret di kertas saja,” ujar Ira.


Perempuan yang berprofesi sebagai desain grafis itu berhasil menangkap bakat melukis Kennard sejak berusia tujuh tahun. Ia menyediakan banyak kertas sebagai media anaknya menyalurkan bakat.

“Tepatnya kalau tidak salah saat umur tiga tahun sudah mulai ada kejelasan gambarnya.

Jadi, memang Kennard tidak pernah melukis di tembok, saya selalu sediakan banyak kertas dengan ukuran besar agar dia bisa mencoret-coret dengan bebas di kertas itu,” ujar Ira.

Menurut Ira, ada beberapa strategi untuk bisa memperhatikan dan mengeluarkan bakat yang dimiliki anaknya itu. Dirinya selalu bebas dan memberikan banyak waktu ketika Kennard melukis. Setelah usai, ia juga menyempatkan untuk melihat hasil yang sudah dikerjakan.

“Saya pilih, yang bagus-bagus selalu saya simpan. Karena kadang kalau didiamkan, anak kecil itu bisa langsung mencoret-coret dengan tidak jelas,” sambung Ira. Melihat perkembangan anaknya yang pesat, Ira lantas memasukkan Kennard ke Daun Sanggar Lukis Anak binaan Pak Arik saat usia empat tahun agar bakatnya terasah.

Hasilnya ialah, lukisan Kennard telah dikirim ke berbagai lomba melukis di berbagai ajang perlombaan. Kennard yang awalnya hanya mencoret-coret secara asal di atas kertas itu telah berhasil memenangi banyak penghargaan, baik itu dari dalam maupun luar negeri.

Karya pertama Kennard yang diikutsertakan dalam perlombaan mendapat Honorary Mention di ajang The 4th Yang Ming International Adolescents Painting Competition 2012. 

Mendapat penghargaan itu, Kennard pun semakin rajin melukis dan mengikuti perlombaan yang membuat hasil karyanya itu sering dilirik para juri.

Terbukti, lebih dari 70 penghargaan diperoleh Kennard, baik dari perlombaan dalam maupun luar negeri. Tak hanya sampai di situ, berbagai lukisan Kennard sudah banyak dipamerkan di galeri-galeri luar negeri. Seperti di Spanyol, Jepang, Belanda, Polandia, Tiongkok, Jerman, London, Rusia, dan Paris.

“Kennard itu memiliki bakat yang luar biasa.Dia salah satu anak didik lukis saya yang paling banyak mengukir prestasi dan mendapatkan penghargaan di berbagai negara yang merupakan kelas berat seperti di London. Di sana, Kennard satu-satunya orang Asia dan Indonesia yang bisa mengikuti pameran,“ ujar guru lukis Kennard, Arik S Wartono.

Selain itu juga, karya anak bungsu dari dua bersaudara yang gemar menggambar robot dan mobil ini bahkan menjadi ilustrator souvenir dalam sampul katalog sabun dalam The Twelve Art Competition di Polandia pada 2014.

Sampai saat ini, Kennard yang masih berusia belia itu juga masih sering berlatih melukis dan mengikuti berbagai ajang perlombaan, baik nasional maupun internasional untuk menggapai cita-citanya sebagai seorang pelukis profesional.(M-5)

Sumber : Media Indonesia
Share this article :

Klik Gambar dibawah ini untuk melihat Berita lainnya