A-I-U-E-O PADA ANAK USIA DINI
Menjadi seorang guru tidaklah semudah seperti kebanyakan orang bayangkan, Apalagi menjadi guru pada sekolah Taman Kanak-Kanak (TK) butuh ketekunan dan ekstra sabar. Seseorang bisa saja menjadi guru, tetapi guru yang bagaimana? Sosok guru tentu saja bukan semata hanya bisa mengajar, tetapi bisa mendidik dengan semangat, visi dan misi yang kukuh menjadikan anak didiknya menjadi manusia yang berguna bagi orang tua, negara, nusa dan bangsa.
Dalam mendidik, seorang guru tidak semata hanya berhubungan langsung dengan anak didiknya tetapi hubungan dan jalinan komunikasi dengan orang tua murid harus dilakukan, sekalipun tidak sedikit orang tua yang sangat sensitif terhadap anaknya, misalnya hal sepele yang dilakukan oleh guru lantas orang tua tidak terima dan marah-marah.
Seperti penuturan Yenny Sikka, guru TK di Denpasar Bali saat bincang-bincang dengan penulis mengatakan; menjadi guru TK itu tidak mudah juga tidak sulit, banyak pengalaman yang dilaluinya, baik suka maupun duka, tetapi lebih banyak dukanya, Imbuh Yenny tersenyum.
Seperti apa dukanya?
Yah misalnya guru ngomong dengan nada sedikit tinggi saja kepada anak didik, orang tua yang sensitif langsung tidak terima dan marah-marah, mereka tidak melihat bagaimana perjuangan kami seorang guru TK dalam mendidik anak-anak agar bisa membaca, menulis, mengerti sopan santun dan lain sebagainya. Ujarnya
Bukan hanya itu lanjut Yenny, kita semaksimal mungkin menangani anak-anak yang nangis, yang buang air besar dan lain sebaginya, orang tua hanya terima beresnya saja. Tetapi sudah menjadi resiko tugas dan itu memang bagian dari tanggung jawab kita sebagi guru, Tandasnya
Lalu bagaimana dengan sukanya?
Memiliki anak didik yang sudah bisa membaca di usia dini merupakan suatu kebanggaan yang tak ternilai harganya. Meskipun kata-kata yang mereka ucapkan masih tergolong kata-kata sederhana akan tetapi bagi anak TK, adalah hal yang luar biasa, kitapun menjadi semangat dan termotifasi menerapkan cara belajar yang mudah dicerna anak-anak.
Adakah tips atau trik khusus agar anak didik cepat memahami apa yang kita ajari?
Karakter anak-anak itu berbeda satu sama lain, dan kita harus memahami karakternya itu agar bisa menerapkan pola pengajaran yang pas. Selain itu kita harus share sama guru lain yang sudah berpengalaman atau browsing di internet untuk belajar dan menambah wawasan. Guru harus lebih kreatif seiring dengan kemajuan teknolgi saat ini karena anak-anak sekarang sudah mengenal teknologi, seperti Hp atau lainnya, Tegas Yenny.
Dibawah ini Yenny coba share Hal-hal penting yang harus dilakukan oleh guru maupun orang tua murid agar memahami cara mengajari anak-anak, utamanya anak usia dini sebagai berikut:
1. Dunia anak belum bisa benar-benar fokus dalam belajar, jadi apabila si anak sudah merasa tidak nyaman dalam belajarnya maka kita harus peka, jangan sekali sekali untuk terus memaksa anak belajar.
2.Anak tidak bisa jauh dari yang namanya bermain dan bercanda, jadi kita dituntut agar emosi terkontrol, jangan terbawa emosi jika si anak lebih banyak bercandanya.
3.Tidak butuh waktu lama dalam setiap harinya untuk belajar. Cukup 30 menit saja karena jika terlalu lama, si anak akan merasa bosan dan kemungkinan kesokan harinya si anak tidak mau belajar lagi.
4.Kenalkan anak dengan huruf A-I-U-E-O. Kelima huruf tersebut jangan dipisahkan. Ucapkan berulang ulang agar telinga anak merasa terbiasa mendengar huruf tersebut. Atau kita bisa sambil bernyanyi. A-I-U-E-O.... sambil tepuk tangan hingga menarik perhatian si anak.
5.Jika si anak sudah lancar mengahafal A-I-U-E-O, barulah dikenalkan dengan hurufnya. Tunjuk satu persatu huruf huruf tersebut secara urut. Kira kira dalam waktu satu minggu, anak sudah bisa hafal dan tahu huruf tersebut.
6.Untuk memperkenalkan huruf konsonan, maka tidak harus urut dari B dahulu, bisa memperkenalkannya dari huruf K misalnya K-M-P-S-Y, tentu saja sambil bernyanyi berulang ulang huruf tersebut agar si anak terbiasa, barulah memperkenalkan huruf-huruf yang lain.
7.Untuk melatih daya ingat anak, maka bisa mengetes si anak dengan memberi pertanyaan kepada si anak huruf huruf tertentu yang ada di kardus susunya misalnya. "Nak....kalau yang ini huruf apa ya?".....jika si anak lama mengingatnya dan masih belum tahu juga, maka kita bisa memberitahunya. "Ini huruf D.... di-ingat ingat ya.....". Minum susu kan dalam sehari bisa lebih dari sekali, artinya bisa menanyakan ulang pada saat membuatkan susu. Lakukan terus dengan kesabaran, maka hal ini pasti akan membuahkan hasil karena nak akan tahu karena terbiasa atau sering diucapkan dan dilihat.
8.Jika huruf vokal maupun konsonan sudah dihafal si anak, maka tahap selanjutnya bisa memperkenalkan dengan menyambung huruf-huruf tersebut menjadi satu kata sederhana. Tapi ingat ya cukup 4 huruf (2 konsonan 2 vokal). Agar minat si anak juga makin tinggi, dengan memancingnya menggunakan gambar. Jadi di sebelah kiri kata-kata sederhana tersebut dan di sebelah kanannya gambar dari kata sederhana tersebut kemudian anak bisa menarik garis untuk mencocokkan antara kata dengan gambar. Seru deh pokoknya.
9.Kata-kata sederhana misalanya MAMA, PAPA, PIPI, GIGI, KUKU, BIBI, DEDE, BOBO, SUSU. Sebenarnya awal anak bisa membaca hanya dengan melihat gambarnya saja. Lama kelamaan mereka akan bisa menghafal kata tersebut.
Yang ingin mengenal sosok Yenny Sikka, Silakan kunjungi profilenya di facebook>> https://www.facebook.com/yenny.sika
Sekian,semoga bermanfaat.
abunawarbima@gmail.com
Label:
Dunia Anak,
Paud,
Pendidikan