BISNIS MENGALIR SAMPAI JAUH


Bisnis penjualan langsung alias multilevel marketing (MLM) memang punya banyak wajah dan kisah. Ada peluang tanpa batas sekaligus tantangan yang mesti ditaklukkan untuk menebusnya. Banyak pula kiat yang harus dilakukan agar tak terjebak pada perusahaan yang manis di awal tapi menjebak di perjalanan.

Jika cermat memilih dan menjalankannya dengan optimal, dampak yang akan dirasakan akan terus dialirkan bagi sekelilingnya yang juga siap menjalani tantangannya. Yuni membagi kiatnya memilih, menjalankan, dan kemudian memetik hasilnya, yang juga melibatkan fasilitas kekinian, seperti dunia digital dan media sosial.

Sejak kapan mulai bergabung dengan bisnis ini? Apa alasan saat memutuskan ikut dengan sistem ini?
Sejak 2006, saat masih SMA, saat masih 18 tahun. Awalnya, orangtua aku sakit-sakitan, sudah sangat parah, mulai sakit mag kronis sampai sinus. Nah, sejak teman mama menawarkan produk yang dikeluarkan CNI, salah satu perusahaan penjualan langsung, ternyata diminum rutin terus-menerus. Alhamdulillah sembuh total.

Selulus SMA, aku jalankan terus bisnis ini. Aku enggak malu buat jualan dan menawarkan ke orang-orang karena punya banyak impian dan harapan bisa lebih baik lagi di bisnis. Pagi sampai sore, aku jalankan. Sore sampai malam aku kuliah.

Ceritakan dong bagaimana kamu menjalankan bisnis ini sehari-hari?
Saya melakukan penjualan produk CNI ke konsumen di sekitar rumah dan melakukan pengiriman orderan dari penjualan daring ke Jabodetabek dan ke luar kota, dari Sabang sampai Merauke melalui jasa kurir. Bisnis ini mudah kok, bahkan bisa dijadikan pendapatan pasif karena produknya sudah dikenal masyarakat luas. Jadi lebih mudah menawarkan.

Sekarang, sudah jadi profesi utama?
Ya, bisnis ini satu-satunya profesi aku.

Lalu hasilnya?
Aku sekarang memiliki mobil, motor, dan memberangkatkan haji orangtua dan tentunya membiayai kuliah sendiri.
Penghasilan sebulan minimal Rp7 juta-Rp8 juta dan bisa jalan-jalan keluar negeri gratis, setiap tahun, dengan fasilitas mewah. Semua impian dan harapan satu per satu menjadi kenyataan.

Keren! Jalan-jalannya ke mana saja?
Singapura, Thailand, Malaysia, Hong Kong, Shanghai, Beijing, Jepang dan Turki. Aku pergi setiap tahun berturut-turut, mulai 2009 hingga 2015.

Bagaimana sih perusahaan ini menghitung pendapatan para anggotanya, apakah terjamin keadilannya?
Income dihitung dari keuntungan langsung, nilai rabat, produktivitas, progresif, dan masih banyak lagi, dari penjualan produk serta pengembangan jaringan yang berkwalitas. Nilainya sesuai kinerja kita.

Bagaimana cara memilih bisnis penjualan langsung ini sih supaya kita enggak terjebak?
Memang banyak MLM yang tidak baik dan tidak bagus. Bisa dilihat dari pengakuan terhadap produk itu, status hukum dan rekam jejaknya. Kalau perusahaan yang aku pilih ini kan sudah mendapat penghargaan selama 7 tahun berturut-turut.

Lalu, pahami produk dan bisnis yang akan kita jalani sebaik mungkin, jika produk yang kita geluti ternyata ada pesaingnya, harus tahu perbedaan dan kelebihan produk kita dengan mengikuti pelatihan dan pastinya mengonsumsi agar bisa menjelaskan ke konsumen. Lihat juga sistemnya, pilih yang transparan, pendapatan dan posisi yang sangat adil. Karena citra negatif itu, kini kami menyebutnya bisnis murni karena dilakukan dalam sistem bisnis dan cara promosi dan penjualan langsung ke masyarakat.

Saran kamu buat sebagian anak muda yang mendengar bisnis MLM saja sudah alergi?
Ini bisnis yang sesungguhnya sangat mudah, kekinian juga, karena bisa dijalankan dengan mempromosikan di media sosial atau bikin website tentang produk. Pilih produk yang sudah dikenal masyarakat luas dan kualitasnya sangat bagus, supaya jualannya lebih mudah. Kuncinya, fokus, tekun kerja keras dan tentunya pantang mundur.

Kamu mulai bisnis ini saat masih pelajar? Ada enggak sih keuntungan memulai sejak muda?
Usia muda sangat bagus untuk melakukan bisnis ini karena kita bisa lebih maksimal dan banyak tenaga, waktu dan kemampuan luar biasa. Kita juga sudah terbiasa dengan medsos untuk melakukan penjualan dan promosi. Apabila fokus menjalankannya, paling lama, 10 tahun kita bisa sukses.

Apakah ini cuma soal bisnis? Bagaimana korelasinya dengan wirausaha sosial, bisnis yang adil dan berdampak pada kehidupan orang lain?
Tentunya berdampak karena untuk jadi distributor, semua orang bisa, bisa dimulai sesuai modal yang dimiliki. Seperti yang aku alami, bisa dilakukan seorang pelajar, mahasiswa, dan kemudian berdampak bagi lingkungan terdekatku. (M-2)

Biodata
Nama: Yuni Rijayanti
Pendidikan: Sarjana Ekonomi Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi International Golden Institute

Sumber : Media Indonesia
Share this article :

Klik Gambar dibawah ini untuk melihat Berita lainnya