Menjalani hidup dengan serba berkecukupan itu mudah, namun menjalani hidup dengan serba pas-pasan itulah yang sulit. Lebih sulit lagi dan juga hal yang sangat langka saat ini jika menemukan orang yang hidupnya sendiri serba susah akan tetapi masih peduli dan senang berbagi untuk sesama, Itulah sosok yang langka tersebut, yakni Andy Karyasa Wayan dari Desa Peninjoan, Kecamatan Tembeku, Kabupaten Bangli Provinsi Bali.
Sejak kecil, Andy hidup dalam keluarga yang serba kesusahan, Ketika lapar, ibunya sering mengacuhkan bahkan marah-marah, ahirnya tidak jarang ia terpaksa meminta makan pada tetangga karena sudah tidak kuat lagi menahan lapar.
Sebagai anak kecil, Andy juga sama seperti anak-anak lainnya yang ingin sekolah, belajar dan bermain, namun Ibunya selalu melarangnya. Kalau sekolah Andy tidak bisa dilarang, maka diam-diam Ia sekolah sendiri, bahkan belajarpun harus sembunyi-sembunyi. Satu-satunya lampu teplok yang ada dirumahnya, kalau ketahuan dinyalakan untuk belajar, maka ibunya akan marah bangat karena menganggap hanya menghabiskan minyak tanah saja.
Andy menganngap perlakukan Ibunya sangat tidak wajar, hingga ahirnya ia nekat kabur dari rumah, pergi jauh-jauh keluar Bali dengan menyimpan dendam pada Ibunya, namun keburu sadar bahwa apa yang ia lakukan ternyata keliru. Ibunya tidak salah, keadaanlah yang membuat ibunya tertekan, terlebih setelah Ia menyaksikan Ibunya sering dipukuli oleh Bapaknya tanpa penyebab yang jelas.
Menjelang usia remaja, Andy lebih memahami bagaimana beratnya perjuangan seorang ibu dalam membesarkan ke tujuh orang anak-anaknya. Andy juga sering mendapati ibunya sama sekali tidak makan, hanya untuk mendahulukan agar anak-anaknya tetap bisa makan, sekalipun begitu, kakak Andy yang pertama tidak tertolong, meninggal karena kelaparan.
Kesabaran dan kegigihan Ibunya, membuat Andy termotivasi atau terpanggil untuk membantu meringankan beban keluarga, Andy mulai membantu Ibunya jualan keliling ketela rambat, singkong, kayu bakar atau mengambil air dari sungai untuk di jual keliling kampung.
Pada saat jualan keliling itulah, Andy menemukan fakta, ternyata masih banyak keluarga-keluarga lain yang membutuhkan pertolongan, terlebih ketika Andy menemukan seorang jompo, yang sedang sakit parah tanpa seorangpun yang menemani karena memang sudah tidak punya keluarga lagi.
Andy berpikir keras bagaimana cara menolong orang tersebut, ahirnya tercetus ide untuk menodong (istilah Andy) untuk mengumpulkan sumbangan dari teman-teman atau warga lainnya. Ide Andy berhasil hingga jiwa sang Jompo pun tertolong. Sejak saat itu, semakin banyaklah, keluarga-keluarga yang berhasil di tolongnya.
Jiwa sosial Andy terdengar dari mulut ke mulut hingga menyebar di seluruh Bali, ahirnya banyak orang yang datang langsung ke tempat Andy dan semuanya terperangah, terkagum-kagum karena bagaimana mungkin keadaan Andy sendiri yang serba susah di rumah gubuk reotnya, mampu menolong orang lain padahal ia sendiri sebenarnya butuh pertolongan? Itulah yang membuat beberapa orang terinspirasi dan langsung menyatakan diri sebagai relawan.
“Tidak sekedar menjadi relawan, bahkan ada diantara relawan menjadi donator tetap untuk mendukung misi kemanusian yang dijalankan oleh Andy tersebut. Relawan pun kian hari kian bertambah, Andy sangat bangga dan bersyukur atas dukungan teman-teman relawan”.
Atas saran teman-temannya, di tahun 2009, Andy membuat akun facebook: https://www.facebook.com/andywayankaryasa Akun tersebut semakin di intensifkan untuk mensosialisasikan segala kegiatan seperti siapa saja donator yang menyumbang dan dimanfaatkan untuk apa saja sumbangan tersebut.
Keterbukaan itulah yang membuat nama Andy semakin terkenal, Tidak ketinggalan Presenter Andy Noya bersama tim Kick Andy mengundangnya tampil di acara Kick Andy di Metro TV untuk membagikan kisah inspiratifnya. Acara tersebut akan disiarkan pada 14 September 2018 pukul 20.05 Wib dan tayang ulang pada 15 September 2018 pukul 13.05 Wib. Saksikan ya, Salam Inspirasi. (AB).
Penulis: Abunawar Bima
abunawarbima@gmail.com