ORANG TUA DIAJAK LEBIH PINTAR MEMILIH TERMOS AMAN BAGI ANAK


PT Thermos Indonesia Trading kembali mengadakan program 'Thermos Back to School' dengan menggelar perlombaan menggambar untuk anak-anak. Bertempat di Kidzania Mall Pacific Place Jakarta, acara itu juga dibarengi dengan sesi Parenting Talkshow yang membahas mengenai pentingnya memilih wadah vakum makanan dan minuman yang aman untuk anak dan juga dampak bahaya dari penggunaan wadah berbahan plastik.

Program Thermos Back to School merupakan bentuk komitmen Thermos Indonesia untuk meningkatkan bakat dan kreativitas anak melalui kegiatan yang edukatif.

Dalam kesempatan yang sama, Thermos Indonesia juga melakukan sosialisasi kepada orangtua mengenai bahaya penggunaan wadah plastik dan mengajak para ibu, khususnya untuk lebih selektif memilih wadah vakum makanan dan minuman untuk anak-anak mereka.

Acara tersebut dihadiri oleh Andriani Melissa, selaku Marketing Manager PT Thermos Indonesia Trading, dan Efriyani Djuwita, pakar psikologi anak dari Tumbuh Kembang.

Menurut Andriani, 'Thermos Back To School' merupakan program tahunan yang bertujuan untuk menyalurkan minat dan bakat anak-anak melalui berbagai perlombaan, salah satunya lomba menggambar.

"Melalui momen ini, kami juga ingin mengajak para orangtua untuk mulai menggunakan wadah vakum kontainer makanan dan minuman yang terbuat dari bahan stainless steel daripada menggunakan bahan plastik, karena lebih aman bagi kesehatan," kata Adriani dalam keterangannya, Rabu (29/8).

Wadah plastik sering kali digunakan sebagai tempat untuk menyimpan makanan dan minuman. Wadah plastik seperti botol minum, kotak makan, botol plastik air mineral, gelas plastik, dan susu botol telah menjadi bagian dari alat konsumsi kebutuhan sehari-hari.

Akan tetapi, harus diketahui bahwa wadah berbahan plastik mengandung materi berbahaya yang dapat menimbulkan dampak yang buruk bagi perkembangan anak-anak, bahaya zat-zat kimia yang terkandung dalam plastik dapat mengganggu sistem saraf motorik anak yang dampaknya akan terlihat dalam jangka waktu yang panjang dan yang paling berbahaya lagi ialah potensi terkena penyakit kanker.

Materi plastik terdiri atas berbagai bahan kimia (monomer) yang dalam kondisi tertentu, kontak antara plastik dan makanan bisa menyebabkan migrasi (perpindahan) bahan-bahan kimia dari wadah ke makanan. Migrasi tersebut terjadi akibat pengaruh suhu panas makanan, penyimpanan, atau proses pengolahannya.

Semakin tinggi suhu maka semakin tinggi kemungkinan terjadi migrasi. Lamanya waktu penyimpanan makanan juga berpengaruh terhadap perpindahan materi berbahan kimia ini. Hal tersebut sangat berbahaya bagi kesehatan terutama bagi perkembangan anak-anak.

Sementara, Efriyani mengatakan, saat ini para orangtua harus lebih waspada dalam memilih wadah untuk menyimpan makanan dan minuman untuk anak-anaknya.

"Saya menganjurkan untuk tidak menggunakan wadah berbahan plastik karena potensi bahaya zat kimianya dapat mempengaruhi perkembangan sistem motorik anak untuk jangka panjang. Beberapa gejala yang dapat terjadi yaitu seperti gangguan konsentrasi pada anak, kemampuan belajar jadi menurun, pertumbuhan fisik yang lebih lambat, dan yang paling berbahaya adalah penyakit kanker," katanya.

Berkaitan dengan tema potensi bakat anak, kreativitas juga sangat tergantung pada kesehatan anak. Oleh sebab itu, para orangtua harus selektif dalam memilih produk wadah makanan dan minuman yang terbaik dan aman untuk anak-anak, salah satu cara untuk mengembangkan kreativitas anak adalah dengan memberikan banyak stimulasi sesuai dengan tahapan perkembangan anak.

"Contoh yang dapat dilakukan adalah mengajak anak untuk membuat kreasi makanannya sendiri dengan memilih wadah makanan atau minuman kesukaannya, para orang tua harus memperhatikan kualitas dari wadah pembekalan anak, semakin menarik, anakpun semakin tertarik untuk makan dan minum," pungkas Efriyani. (RO/OL-1)

Sumber: Media Indonesia
https://goo.gl/XcZQYq
*-*
Share this article :

Klik Gambar dibawah ini untuk melihat Berita lainnya