Papan berbahan dasar kardus dan kertas itu di bentuk kotak-kotak kecil mirip papan catur. Namun, pada setiap barisnya terdapat tanda-tanda berwarna berbentuk kotak, lingkaran, dan segitiga, lebih mirip seperti papan ular tangga. Namun, Medi juga menemukan kartu kesempatan dan list point, wah seperti monopoli juga ya.
Medi pun sempat bingung ketika melihat per mainan hasil buatan siswa SDN Rawamangun 12 Pagi, Jakarta, Kamis (8/10).
Sebenarnya permainan ini catur, ular tangga, atau monopoli, ya? Lalu me ngapa karya itu bisa jadi salah satu dari sembilan pemenang Kalbe Junior Scientist Award 2015? Yuk cari tahu bareng Medi!
Matematika bukan pelajaran seram Pernahkah kalian merasa bosan atau bahkan malas dengan pelajaran matematika? Eiits, jangan sampai, ya, sobat.
Kalian harus seperti Nabil Iba durrahman Ervatra dan Mu hammad Ali Zainal Abidin, siswa kelas 6 SDN Rawamangun 12 Pagi Jakarta yang hobi sekali belajar matematika.
“Aku memang senang belajar matematika,“ kata Nabil dan Ali hampir berbarengan.
Ya, kegemaran itulah yang membuat mereka heran melihat sikap teman-teman sekelas yang kadang malas untuk belajar matematika. Oleh karena itu, Nabil dan Ali ingin sekali mengubah pendapat orang agar matematika menjadi pelajaran yang disukai, bukan pelajaran seram.
“Alasan kami membuat permainan ini agar orang enggak bosan, malas, atau mengantuk ketika belajar matematika karena sebenarnya matematika itu menyenangkan,“ kata Ali.
Konsep permainan Kita sudah membahas matematika lalu apa hubungannya dengan tiga permainan yang membuat Medi kebingungan tadi ya?
Ternyata Nabil dan Ali menggabungkan permainan, pelajaran, dan olahraga untuk menjadi sebuah permainan yang utuh.
Bernama Soccer Math-Bima Kuat Kataku, mereka menyajikannya dalam bentuk board game atau permainan papan.
Nama itu berasal dari singkatan yang mempunyai arti khusus. “Soccer math berarti sepak bola matematika, sedangkan bima kuat kataku merupakan singkatan dari bilangan prima kuadrat kali tambah kurang,“ kata Nabil.
Karena mereka menyukai olahraga sepak bola, mereka pun gabungkan itu dengan matematika melalui cara permainan yang unik. Untuk papan permainannya sendiri, mereka sengaja menggabungkan catur, ular tangga, dan monopoli dalam permainan tersebut hingga terdapat pula bidak, dadu, dan gawang sebagai pelengkap.
Nabil dan Ali ini sudah menyempurnakan bentuk papan permainannya dalam bahan kertas dengan ukuran yang mudah dibawa ke mana saja. Isi papan itu berkotak-kotak layaknya catur dan ular tangga, tetapi dengan kotak yang lebih banyak.
Kotak pada pinggirannya bergambar dua tokoh terkenal, yakni Cristiano Ronaldo, pemain bola asal Portugal, dan Albert Einstein, ilmuwan fisika.
“Kami menampilkan dua tokoh itu sebagai ikon permainan kami yang mengusung sepak bola matematika,” kata Ali.
Cara bermain
Masih bingung? Mending langsung main bersama Medi dan dua siswa hebat ini yuk! Sebelumnya kita harus menempatkan gawang di pinggiran bergambar Ronaldo dan Albert Einstein. Itu trik pertama agar bidak lawan tidak menembus gawang kita.
Setiap baris yang berada di tengahnya ini mempunyai empat kotak dengan simbol yang tertentu, yakni segitiga, lingkaran, dan kotak bertuliskan tanda tanya. Setiap bentuk itu memiliki perintah yang berbeda-beda.
Jika bidak kita menginjak segitiga, bidak tersebut harus bergerak secara baik vertikal, horizontal, maupun diagonal ke kotak bilangan prima terdekat, tapi tidak boleh melangkah ke bilangan prima bilangan sebelumnya.
Begitu pun ketika menginjak lingkaran, harus bergerak ke bilangan kuadrat. Jadi, kita bisa sekalian belajar bilangan ya sobat. Namun, jika kalian pusing menghitung, Nabil dan Ali sudah menandai nomor bilangan prima dengan warna biru dan bilangan kuadrat dengan warna merah.
Jika bidak menempati kotak tanda tanya, kita mendapatkan kartu kesempatan yang terdiri dari kartu pertanyaan, perintah bergerak, bonus, dan hukuman.
Dengan begitu, pergerakan bidak kalian akan lebih bervariasi. Namun, jangan lupa untuk mengegolkan bidak kita masuk ke gawang lawan, ya, sobat.
Saat memasukkan gol pun kita akan mendapatkan poin sebesar 10, sedangkan kartu kesempatan bernilai 5 poin. Jadi, menang atau tidaknya bergantung pada besar poin yang kita dapatkan.
Disukai teman sekelas Permainan buatan Nabil dan Ali itu, selain menang di kompetisi, ternyata juga disukai teman-temannya. “Hari ini saja teman sekelasku ngajak aku main soccer math.Mereka suka,“ kata Nabil.
Ya, dengan mengemas perhitungan matematika dalam sebuah permainan, Nabil dan Ali sukses menghilangkan rasa malas belajar matematika di antara teman-temannya.
“Awalnya sulit, tapi lama-lama seru juga,“ kata Nabil yang mempraktikkan gaya bicara temannya. Walaupun sedikit susah di awal, jika kita mengerti, pasti seru deh sobat. Teman-teman Nabil dan Ali pun sampai ketagihan. Sobat Medi pun penasaran ingin mencobanya bukan?
Rencananya permainan itu akan dicetak dan dijual, nih, sobat. Kita tunggu saja permainan seru yang mengasah otak kita ya! (Suryani Wandari/M-1)